MAP API SERVICE

Map API Service pada Sistem Informasi Penataan Ruang (SIPETARUNG) Provinsi Kalimantan Utara merupakan layanan antarmuka pemetaan yang dirancang untuk menyediakan akses terstandar terhadap data dan informasi spasial tata ruang. Melalui layanan ini, berbagai dataset geospasial—seperti batas administrasi, struktur ruang, pola ruang, kawasan strategis, jaringan prasarana, hingga data tematik pendukung—dapat ditampilkan, diakses, maupun diintegrasikan secara langsung oleh aplikasi internal maupun pihak eksternal. Map API Service ini memanfaatkan protokol geospasial seperti WMS, WFS, WMTS, maupun REST API, sehingga fleksibel digunakan pada berbagai platform pemetaan digital.
Secara teknis, Map API Service berperan sebagai “jembatan data” yang memungkinkan pengguna mengambil layer-layer spasial dari server geospasial yang dikelola oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara. Setiap layer disajikan dengan sistem proyeksi yang seragam, metadata standar, serta pembaruan berkala sesuai siklus penyusunan dan revisi RTRW/RDTR. Melalui mekanisme query, aplikasi dapat memanggil data berdasarkan atribut seperti fungsi ruang, zonasi, kode kawasan, hingga informasi legalitas dari dokumen tata ruang. Hal ini memastikan bahwa semua pihak yang memanfaatkan data—baik instansi pemerintah, pelaku usaha, maupun masyarakat—menggunakan sumber data yang sama dan terverifikasi.
Keberadaan Map API Service pada SIPETARUNG Kaltara juga mendukung interoperabilitas dan integrasi layanan perencanaan maupun pelayanan publik. Misalnya, data RTRW dapat diakses langsung oleh aplikasi OSS-RBA untuk keperluan penyelarasan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang (KKPR), sementara peta tematik seperti kawasan hutan, permukiman, atau infrastruktur dapat digunakan untuk analisis perencanaan lintas sektor. Dengan demikian, layanan ini tidak hanya menyediakan peta sebagai tampilan visual, tetapi menjadi fondasi data spasial yang akurat, konsisten, dan dapat dimanfaatkan lintas sistem untuk mendukung pembangunan yang terarah dan berkelanjutan di Kalimantan Utara.

Map API Service pada SIPETARUNG Kaltara merupakan geospatial service layer yang berfungsi menyediakan akses terstandar terhadap dataset spasial tata ruang dan tematik melalui protokol layanan OGC (Open Geospatial Consortium). Layanan ini dibangun di atas geospatial server—umumnya menggunakan GeoServer—yang terhubung dengan PostGIS sebagai penyimpanan data spasial utama. Seluruh data disimpan dalam format vector dan raster dengan sistem proyeksi baku nasional, seperti EPSG:4326 atau EPSG:3857, serta dilengkapi metadata ISO 19115.
Secara teknis, Map API Service menyediakan beberapa endpoint, antara lain:
1. WMS (Web Map Service) – untuk penyajian peta berbasis raster (image rendering) yang dimanfaatkan pada tampilan web map di SIPETARUNG. Parameter seperti LAYERS, STYLES, BBOX, WIDTH, dan HEIGHT digunakan untuk menghasilkan citra peta sesuai kebutuhan.
2. WFS (Web Feature Service) – untuk pengambilan data spasial dalam format vector (GML/GeoJSON/Shape). Endpoint ini digunakan ketika aplikasi membutuhkan data asli untuk analisis spasial, misalnya query zonasi RTRW, overlay, atau ekstraksi geometri.
3. WMTS (Web Map Tile Service) – untuk penyajian tiled map yang lebih cepat dan efisien pada aplikasi publik dengan trafik tinggi.
4. Custom REST API – dibangun untuk kebutuhan tertentu seperti feature info, attribute querying, integrasi dengan OSS-RBA (untuk KKPR), atau validasi izin pemanfaatan ruang.
Seluruh layanan API tersebut menggunakan mekanisme role-based access control (RBAC). Data dengan sensitivitas tinggi, seperti draft RTRW atau layer proses perencanaan, hanya dapat diakses melalui token API atau secure endpoint, sedangkan layer umum seperti batas administrasi dan peta dasar diperbolehkan untuk publik. Sistem cache seperti GeoWebCache diintegrasikan untuk meningkatkan performa penyajian peta berbasis tile.
Integrasi Map API Service memungkinkan SIPETARUNG Kaltara berkomunikasi dengan berbagai aplikasi eksternal melalui standar interoperabilitas. Contohnya: modul KKPR melakukan spatial validation langsung ke layer Pola Ruang melalui WFS; dashboard monitoring memanggil WMS untuk visualisasi dinamis; dan backend menggunakan REST API untuk melakukan spatial intersection tanpa harus memproses shapefile secara manual. Dengan arsitektur ini, layanan SIPETARUNG tidak hanya menampilkan peta, tetapi menyediakan geospatial engine yang bisa dimanfaatkan untuk perhitungan, verifikasi, dan analisis spasial secara real-time.